Postingan

Magang di Humas Pemerintah? Begini Cara Menaklukkannya!

Gambar
 Pernah kepikiran kerja di Humas Pemerintah? Atau minimal bisa nongkrong di kantor pemerintah sambil ngopi gratis dan dapat ilmu? Nah, magang di Humas Pemerintah bisa jadi tiket emas buat kamu yang mau nyemplung ke dunia kehumasan. Tapi ya, nggak bisa asal daftar terus berharap diterima gitu aja. Ada strateginya! Kalau kamu mau jadi anak magang yang dicintai (bukan sekadar “tukang fotokopi” atau “admin dadakan”), yuk simak cara jitu buat menaklukkan magang di Humas Pemerintah! 1. Pahami Dulu, Humas Itu Ngapain Sih? Jangan sampai kamu daftar magang di Humas cuma karena pengin punya email resmi pakai domain “.go.id.”  Humas itu serius, gaes! Tugasnya mulai dari komunikasi publik, bikin press release, ngurus media sosial, sampai menangani krisis komunikasi (bukan cuma mengatasi drama percintaan, ya). Jadi, sebelum daftar, coba pikir: kamu tertarik di bagian mana? Mau jadi jago nulis berita, ngedit video, atau jadi ninja di balik layar media sosial pemerintah? Pilih bidang yang se...

Magang di Humas Pemerintah: Antara Ngopi, Ngetik, dan Nyari Mood Bos

Gambar
 "Om, bisa magang di kantor Om?" tanya ponakan sebelah rumah. "Boleh, tinggal buat administrasinya, antar, tunggu kabar," Jawabku sekenanya. Apakah semudah itu? eits, tunggu dulu. Kamu mahasiswa jurusan komunikasi? atau pelajar SMK bidang kehumasan seperti ponakan gue? Sini, gue kasih tahu beberapa hal umum yang harus loe persiapkan sebagai calon pemagang? Selamat Datang di Dunia Nyata! Jadi, ceritanya loe diterima magang nih di Humas Pemerintah? Selamat, selamat, selamat! Ini adalah langkah awal atau tangga pertama deh, menuju dunia nyata di mana "komunikasi itu penting," tapi loe harus tahu, sering kali "nggak ada yang mau mendengar." Karena kamu harus memikirkan sendiri, ngomong sendiri, asal kagak gila sendiri aja. Sebelum loe mikirin ini adalah ajang pemanasan sebelum jadi pejabat kehumasan yang keren pake baget, mari kita bahas realitanya. Tarik nafas dahulu, buatin kopi deh. Biar enak kita ceritanya. Sekarang, bersiaplah untuk perjalanan y...

Ada yang Mirip, tapi Beda dalam Humas

Gambar
 Pernah nggak sih, kamu mendengar dua istilah ini: Public Relations (PR) dan Media Relations? Kalau iya, kemungkinan besar kamu juga pernah berpikir, "Ah, itu mah sama aja!" atau "Bedanya di mana, sih?" Jangan khawatir, kamu nggak sendiri. Bahkan, banyak orang yang sudah lama kerja di dunia kehumasan pun masih sering tertukar. Bayangkan gini. PR itu ibarat juru masak di dapur restoran bintang lima. Dia mengolah bahan, meramu rasa, dan memastikan hidangan yang tersaji menggugah selera. Sementara itu, Media Relations adalah si pelayan yang menyajikan makanan ke pelanggan dengan penuh gaya dan komunikasi yang memikat. Keduanya punya peran penting, tapi jelas bukan hal yang sama. Public Relations: Si Tukang Jaga Citra PR itu seperti dalang yang mengatur semua aspek komunikasi organisasi. Dia nggak cuma berurusan dengan media, tapi juga membangun hubungan dengan masyarakat, pemangku kepentingan, bahkan karyawan sendiri. PR adalah jembatan yang menghubungkan organisasi ...

Dulu Humas Nulis Manual, Sekarang Cukup Klik—Teknologi Memang Canggih!

Gambar
  Halo, Sobat Humas! Pernah kebayang enggak kalau humas zaman dulu itu seperti koran pagi? Isinya formal, bahasanya penuh tata krama, dan sering kali bertele-tele. Begitu dibaca, ya sudah, selesai sampai di situ. Nah, sekarang humas lebih mirip media sosial—cepat, dinamis, interaktif, dan kalau bisa, viral! Enggak ada lagi waktu untuk basa-basi berkepanjangan, semua harus ringkas, padat, dan langsung mengena ke audiens. Di era digital ini, teknologi bukan sekadar alat bantu, tapi sudah jadi nyawa dari dunia kehumasan. Ibarat makan pecel lele tanpa sambal—tanpa teknologi, komunikasi humas bakal hambar dan kurang nendang! Dari media sosial, artificial intelligence, sampai big data, semuanya harus dimanfaatkan agar pesan tersampaikan dengan efektif dan menjangkau lebih banyak orang. Jadi, siap atau tidak, humas zaman now harus melek teknologi dan selalu beradaptasi dengan tren komunikasi terbaru! 🚀 1. Teknologi = Superpower Humas Coba bayangkan hidup di era humas tempo dulu. Bikin s...

Humas: Bukan Sulap dan Tidak Menggosip

Gambar
 Pernahkah Anda merasa seperti seorang pesulap yang harus menyeimbangkan banyak bola di udara saat menjalankan tugas sebagai humas ? Satu bola adalah kepercayaan publik , bola lainnya adalah reputasi organisasi , dan ada juga bola yang berisi ekspektasi pimpinan . Salah langkah sedikit, semua bisa berjatuhan ! Inilah tantangan utama dalam dunia kehumasan: menjaga keseimbangan antara transparansi, strategi, dan etika . Nah, bagaimana caranya agar tidak tergelincir? Mari kita bahas dengan gaya santai tapi tetap berbobot. 1. Jujur itu Mahal, tapi Wajib! Sebagai humas, Anda mungkin sering dihadapkan pada dilema: " Apakah saya harus menyampaikan fakta yang pahit atau manis-manis saja? " Jawabannya: jujurlah, tapi dengan cara yang cerdas . Humas bukan tukang tipu, melainkan juru bicara yang mengemas kebenaran agar bisa diterima dengan baik. Jika ada krisis, jangan tutupi, tapi kelola dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Kejujuran dalam kehumasan tidak hanya soal berkata benar...

Mau Magang di Humas?

Gambar
  Magang di Humas? Siap-Siap Jadi Pahlawan Tanpa Jubah! Apakah Anda bercita-cita menjadi seorang PR expert alian ahli Kehumasan? Bagus! Tapi tunggu dulu, jangan berpikir kalau kerja di Humas cuma soal tampil keren di depan kamera atau bikin konten media sosial ala selebgram. Dunia PR/Humas itu seperti roller coaster: seru, menantang, dan kadang bikin jantung mau copot. Jadi, sebelum Anda terjun dan bertanya-tanya, "Kenapa saya mengambil magang ini?!"—mari kita bahas keterampilan yang perlu Anda kuasai agar magang Anda sukses dan tidak berakhir jadi tim fotokopi kantor! Sebelum kita masuk ke daftar keterampilan yang wajib dikuasai, mari kita perjelas satu hal: menjadi anak magang di Humas bukan sekadar menata meja rapat atau jadi juru foto bos. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar bagaimana dunia komunikasi profesional bekerja. Kalau Anda siap dengan tantangan dan bukan tipe yang panik saat disuruh bicara di depan umum, maka selamat—Anda berada di jalur yang tepat! ...

Malari dan Jepang

Gambar
 "Lawaannn, lawannn, lawannn,' kata mereka. Para pemuda itu berkumpul, seperti semut. Iya benar. seperti semut. Berbaris rapi sambal teriak. "Lawannn, lawannn, lawannn," teriak mereka sahut-menyahut. Ada apa sih? koq pake teriak-teriak? Ada sebuah kisah tentang mereka turun ke jalan dan melawan. Waktu itu, siang hari. Pemuda dengan gelar mahasiswa. Mereka berkumpul di jalanan. 15 Januari 1974, siang itu. Mahasiswa berkumpul untuk menyuarakan tolak kebijakan modal asing, tolak produk jepang, dan tolak operasi khusus. Semua itu dilakukan siang bersejarah. Saat Mentari begitu terik. Keringat yang menyatu dengan pakaian mengalahkan aroma parfum. Bahkan wewangin paling mahal pun tidak akan bisa menutupi bau keringat juang mereka. Beberapa orang jalan seperti semut. Baris-berbaris. Jauh. Sungguh jauh. Kamu bisa bayangkan, jalan kaki dari kosan ke kampus saja sudah melelahkan. Kali ini lebih parah. Jalan kakinya dari Kampus UI di Salemba ke Kampus Trisakti. Pernah engga kam...