Magang di Humas Pemerintah? Begini Cara Menaklukkannya!

 Pernah kepikiran kerja di Humas Pemerintah? Atau minimal bisa nongkrong di kantor pemerintah sambil ngopi gratis dan dapat ilmu? Nah, magang di Humas Pemerintah bisa jadi tiket emas buat kamu yang mau nyemplung ke dunia kehumasan. Tapi ya, nggak bisa asal daftar terus berharap diterima gitu aja. Ada strateginya!


Kalau kamu mau jadi anak magang yang dicintai (bukan sekadar “tukang fotokopi” atau “admin dadakan”), yuk simak cara jitu buat menaklukkan magang di Humas Pemerintah!

1. Pahami Dulu, Humas Itu Ngapain Sih?

Jangan sampai kamu daftar magang di Humas cuma karena pengin punya email resmi pakai domain “.go.id.” 


Humas itu serius, gaes! Tugasnya mulai dari komunikasi publik, bikin press release, ngurus media sosial, sampai menangani krisis komunikasi (bukan cuma mengatasi drama percintaan, ya).

Jadi, sebelum daftar, coba pikir: kamu tertarik di bagian mana? Mau jadi jago nulis berita, ngedit video, atau jadi ninja di balik layar media sosial pemerintah? Pilih bidang yang sesuai biar nggak cuma bengong pas hari pertama magang.

2. Bikin CV yang Bikin HRD Penasaran

Kalau CV kamu cuma isinya nama, alamat, dan “bisa Microsoft Word,” siap-siap aja di-skip. Humas butuh orang yang kreatif, komunikatif, dan (kalau bisa) nggak panikan.


Tulis pengalaman yang relevan, misalnya pernah jadi admin media sosial organisasi kampus, nulis artikel di blog, atau pernah menang lomba debat. Tambahkan juga portofolio kalau punya. Jangan lupa, desain CV yang rapi dan menarik bisa jadi nilai plus.

3. Manfaatkan Kenalan dan Media Sosial

Jangan males buat cari info! Lembaga pemerintah sering buka lowongan magang, tapi kadang diumumin di tempat-tempat yang nggak ketebak. Beberapa cara buat cari peluang magang:

  • Kepoin website dan media sosial instansi – Kadang ada pengumuman di Instagram atau LinkedIn mereka.
  • Tanya senior atau dosen – Siapa tahu mereka punya koneksi di Humas Pemerintah.
  • Gabung komunitas komunikasi dan PR – Di grup Telegram atau Facebook sering ada info magang.

Jangan gengsi buat tanya-tanya. Siapa tahu dengan modal “Mas/Mbak, ada lowongan magang, nggak?” kamu bisa dapet info emas.


4. Lamar dengan Cara yang Anti-Mainstream

Jangan pakai template surat lamaran yang membosankan. Kalau bisa, tunjukkan keunikan kamu. Misalnya, kalau kamu jago bikin konten, bikin video singkat “Kenapa Saya Cocok Magang di Humas Pemerintah.”

Intinya, jangan jadi pelamar yang pasaran. Tunjukkan kreativitas tanpa melupakan profesionalisme.

5. Wawancara? Jangan Ngasal!

Kalau sudah dapat panggilan wawancara, jangan cuma datang dengan modal nekat. Pelajari dulu instansi yang kamu lamar, isu-isu terkini yang mereka tangani, dan tunjukkan kalau kamu memang tertarik, bukan sekadar numpang sertifikat magang.

Dan satu hal penting: jangan terlambat! Ini instansi pemerintah, bukan warteg langganan yang bisa masuk kapan aja.

6. Magang? Jangan Cuma Jadi Hiasan Kantor!

Selamat, kamu diterima! Tapi ini baru awal. Jangan sampai magang cuma diisi dengan rebahan di ruang kerja sambil main HP.

  • Proaktif! Jangan nunggu disuruh baru kerja. Tawarkan bantuan, ajukan ide, dan tunjukkan antusiasme.
  • Jalin relasi! Bukan cuma dengan sesama anak magang, tapi juga dengan mentor dan pegawai tetap.
  • Pelajari budaya kerja! Setiap instansi punya gaya sendiri, jadi pahami ritme kerja mereka.

7. Jangan Lupa Jaga Hubungan Setelah Magang

Magang boleh selesai, tapi relasi harus lanjut. Follow up dengan supervisor atau mentor, tetap komunikasi via LinkedIn, dan kalau bisa, minta testimoni buat menambah portofolio kamu.

Siapa tahu, setelah lulus nanti, kamu bisa kembali ke sana sebagai pegawai tetap. Kan keren?


Kesimpulan:
Magang di Humas Pemerintah bukan cuma soal numpang nama di CV, tapi kesempatan buat belajar langsung dari ahlinya. Dengan persiapan yang matang dan sikap yang proaktif, bukan nggak mungkin kamu bakal jadi anak magang favorit yang diingat bahkan setelah magang selesai.

Jadi, siap menaklukkan Humas Pemerintah? 🚀

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di Humas Pemerintah: Antara Ngopi, Ngetik, dan Nyari Mood Bos

Apa Aku Katakan, Humas kan?

Kata Aku Apa, Jurnalis Itu Pahlawan Demokrasi