Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Ada yang Mirip, tapi Beda dalam Humas

Gambar
 Pernah nggak sih, kamu mendengar dua istilah ini: Public Relations (PR) dan Media Relations? Kalau iya, kemungkinan besar kamu juga pernah berpikir, "Ah, itu mah sama aja!" atau "Bedanya di mana, sih?" Jangan khawatir, kamu nggak sendiri. Bahkan, banyak orang yang sudah lama kerja di dunia kehumasan pun masih sering tertukar. Bayangkan gini. PR itu ibarat juru masak di dapur restoran bintang lima. Dia mengolah bahan, meramu rasa, dan memastikan hidangan yang tersaji menggugah selera. Sementara itu, Media Relations adalah si pelayan yang menyajikan makanan ke pelanggan dengan penuh gaya dan komunikasi yang memikat. Keduanya punya peran penting, tapi jelas bukan hal yang sama. Public Relations: Si Tukang Jaga Citra PR itu seperti dalang yang mengatur semua aspek komunikasi organisasi. Dia nggak cuma berurusan dengan media, tapi juga membangun hubungan dengan masyarakat, pemangku kepentingan, bahkan karyawan sendiri. PR adalah jembatan yang menghubungkan organisasi ...

Dulu Humas Nulis Manual, Sekarang Cukup Klik—Teknologi Memang Canggih!

Gambar
  Halo, Sobat Humas! Pernah kebayang enggak kalau humas zaman dulu itu seperti koran pagi? Isinya formal, bahasanya penuh tata krama, dan sering kali bertele-tele. Begitu dibaca, ya sudah, selesai sampai di situ. Nah, sekarang humas lebih mirip media sosial—cepat, dinamis, interaktif, dan kalau bisa, viral! Enggak ada lagi waktu untuk basa-basi berkepanjangan, semua harus ringkas, padat, dan langsung mengena ke audiens. Di era digital ini, teknologi bukan sekadar alat bantu, tapi sudah jadi nyawa dari dunia kehumasan. Ibarat makan pecel lele tanpa sambal—tanpa teknologi, komunikasi humas bakal hambar dan kurang nendang! Dari media sosial, artificial intelligence, sampai big data, semuanya harus dimanfaatkan agar pesan tersampaikan dengan efektif dan menjangkau lebih banyak orang. Jadi, siap atau tidak, humas zaman now harus melek teknologi dan selalu beradaptasi dengan tren komunikasi terbaru! 🚀 1. Teknologi = Superpower Humas Coba bayangkan hidup di era humas tempo dulu. Bikin s...

Humas: Bukan Sulap dan Tidak Menggosip

Gambar
 Pernahkah Anda merasa seperti seorang pesulap yang harus menyeimbangkan banyak bola di udara saat menjalankan tugas sebagai humas ? Satu bola adalah kepercayaan publik , bola lainnya adalah reputasi organisasi , dan ada juga bola yang berisi ekspektasi pimpinan . Salah langkah sedikit, semua bisa berjatuhan ! Inilah tantangan utama dalam dunia kehumasan: menjaga keseimbangan antara transparansi, strategi, dan etika . Nah, bagaimana caranya agar tidak tergelincir? Mari kita bahas dengan gaya santai tapi tetap berbobot. 1. Jujur itu Mahal, tapi Wajib! Sebagai humas, Anda mungkin sering dihadapkan pada dilema: " Apakah saya harus menyampaikan fakta yang pahit atau manis-manis saja? " Jawabannya: jujurlah, tapi dengan cara yang cerdas . Humas bukan tukang tipu, melainkan juru bicara yang mengemas kebenaran agar bisa diterima dengan baik. Jika ada krisis, jangan tutupi, tapi kelola dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Kejujuran dalam kehumasan tidak hanya soal berkata benar...

Mau Magang di Humas?

Gambar
  Magang di Humas? Siap-Siap Jadi Pahlawan Tanpa Jubah! Apakah Anda bercita-cita menjadi seorang PR expert alian ahli Kehumasan? Bagus! Tapi tunggu dulu, jangan berpikir kalau kerja di Humas cuma soal tampil keren di depan kamera atau bikin konten media sosial ala selebgram. Dunia PR/Humas itu seperti roller coaster: seru, menantang, dan kadang bikin jantung mau copot. Jadi, sebelum Anda terjun dan bertanya-tanya, "Kenapa saya mengambil magang ini?!"—mari kita bahas keterampilan yang perlu Anda kuasai agar magang Anda sukses dan tidak berakhir jadi tim fotokopi kantor! Sebelum kita masuk ke daftar keterampilan yang wajib dikuasai, mari kita perjelas satu hal: menjadi anak magang di Humas bukan sekadar menata meja rapat atau jadi juru foto bos. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar bagaimana dunia komunikasi profesional bekerja. Kalau Anda siap dengan tantangan dan bukan tipe yang panik saat disuruh bicara di depan umum, maka selamat—Anda berada di jalur yang tepat! ...

Malari dan Jepang

Gambar
 "Lawaannn, lawannn, lawannn,' kata mereka. Para pemuda itu berkumpul, seperti semut. Iya benar. seperti semut. Berbaris rapi sambal teriak. "Lawannn, lawannn, lawannn," teriak mereka sahut-menyahut. Ada apa sih? koq pake teriak-teriak? Ada sebuah kisah tentang mereka turun ke jalan dan melawan. Waktu itu, siang hari. Pemuda dengan gelar mahasiswa. Mereka berkumpul di jalanan. 15 Januari 1974, siang itu. Mahasiswa berkumpul untuk menyuarakan tolak kebijakan modal asing, tolak produk jepang, dan tolak operasi khusus. Semua itu dilakukan siang bersejarah. Saat Mentari begitu terik. Keringat yang menyatu dengan pakaian mengalahkan aroma parfum. Bahkan wewangin paling mahal pun tidak akan bisa menutupi bau keringat juang mereka. Beberapa orang jalan seperti semut. Baris-berbaris. Jauh. Sungguh jauh. Kamu bisa bayangkan, jalan kaki dari kosan ke kampus saja sudah melelahkan. Kali ini lebih parah. Jalan kakinya dari Kampus UI di Salemba ke Kampus Trisakti. Pernah engga kam...

Apa Aku Katakan, Humas kan?

Gambar
 Kamu pasti pernah dengar kata "Humas", kan? Tapi jangan salah paham ya, ini bukan nama orang. Masak ada orang punya nama Humas? bisa aja kali. Kan ada orang yang memberikan nama aneh ke anaknya. Conntoh: ada orang yang cinta banget sama Bawaslu. Ayahnya bekerja sebagai Panitia Pengawas Kecamatan alias Panwascam. Nah si anak diberi nama 'Panwaslu'. Kembali ke leptop yah. Humas itu singkatan dari Hubungan Masyarakat , bidang kerja yang tugasnya kurang lebih kayak juru bicara—tapi levelnya setara diplomat. wuss keren banget. Jadi, kalau kamu tipe yang suka ngobrol, suka tampil, dan diam-diam merasa punya bakat jadi influencer, mungkin Humas adalah dunia yang cocok buatmu! Sebenarnya Ngapain Sih Humas Itu? Bayangin kamu lagi bikin pesta ulang tahun, dan tugasmu adalah bikin semua orang tahu kalau pestamu bakal jadi the event of the year . Kamu bikin undangan keren, ngundang teman-teman dekat, bahkan update status IG biar orang penasaran. Nah, itu sebenarnya gambaran keci...

Kata Aku Apa, Jurnalis Itu Pahlawan Demokrasi

Gambar
Saat kita berbicara tentang demokrasi, topik yang sering muncul adalah pilar-pilar penopang sistem ini. Ada legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Namun, tunggu dulu, siapa bilang hanya tiga pilar? Ada satu lagi pilar yang tak kalah penting: jurnalisme. Ya, jurnalisme adalah pilar keempat demokrasi. Tanpa mereka, demokrasi kita bisa oleng seperti perahu tanpa jangkar di tengah badai. Sebagai pilar keempat, jurnalis memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Mereka tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga menjaga kualitas demokrasi. Ibarat kucing penjaga gudang, jurnalis mengawasi setiap sudut proses pemilu agar tak ada tikus-tikus politik yang mencoba merusak pesta rakyat. Kalau Anda pikir pekerjaan mereka hanya duduk di depan laptop sambil minum kopi, pikirkan lagi. Mereka adalah detektif fakta, ninja informasi, dan terkadang, pahlawan tanpa tanda jasa. doc: Publikasi dan Dokumentasi Bawaslu Peran Superhero Jurnalis dalam Pemilu Mari kita mulai dari dasar. Apa sih sebenarnya peran jurn...

Jejak Kisah

Gambar
  Dari Kampung ke Panggung Keilmuan Nasional Lahir di desa kecil Pematang Setrak, Andrian Habibi membawa semangat yang membara untuk belajar dan berkontribusi pada masyarakat. Pria berbintang Libra ini tumbuh di lingkungan yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal di Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat. Kini, di usianya yang kepala tiga, ia telah menorehkan perjalanan panjang yang menginspirasi, mulai dari pendidikan, pengabdian, hingga penulisan karya-karya intelektual yang menjadi acuan dalam dunia kepemiluan dan hukum tata negara di Indonesia. Pendidikan: Pondasi Kuat Menuju Masa Depan Andrian memulai langkah pendidikannya di SDN Nomor 142594 Panyabungan (1994-2000) , kemudian melanjutkan ke SLTPN 1 Panyabungan (2000-2003) , dan SMAN 1 Panyabungan (2003-2006) . Berbekal tekad yang kuat, ia kemudian melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YAPPAS , tempat ia menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 2010. Pendidikan yang ia tempuh menjadi bekal awal...